
Sarat Makna
MasjidRaya - Ibadah haji merupakan bentuk ibadah yang memiliki beragam makna. Di dalamnya tersirat makna ritual, individual, psikologis dan sosial maupun makna lainnya. Bermakna ritual karena haji adalah salah satu rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan setiap muslim bagi yang mampu, dan pelaksanaannya diatur secara jelas dalam Al-Quran dan Hadits.
Haji juga bermakna sebagai ibadah individual, karena keberhasilan haji sangat ditentukan oleh kualitas masing-masing jamaah dalam memahami aturan dan ketentuan dalam melaksanakan ibadah haji.
Makna psikologis dalam ibadah haji berarti setiap pribadi jamaah harus mempunyai kesiapan mental yang kuat dalam menghadapi berbagai perubahan seperti perbedaan suhu dan iklim, budaya bangsa Arab, adat dan adab umat dari berbagai belahan bumi yang sangat berlainan.
Sedang ibadah haji bermakna sosial, adalah bagaimana para jamaah haji punya pengetahuan, pemahaman serta mau mengaplikasikan pesan-pesan simbolik yang ada dalam pelaksanaan ibadah haji untuk diwujudkan ke dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Berhaji tidaklah semata-mata hanya untuk kepentingan kita dengan Allah, justru yang paling penting adalah dapat mengambil makna di balik simbol-simbol ritualitas haji untuk membentuk kepribadian dalam pergaulan dengan sesama. Dengan demikian, memahami dan menemukan makna sosial dalam ibadah haji adalah menjadi suatu keharusan bagi setiap umat Islam khususnya bagi jamaah haji.
Berhaji bukanlah ukuran kekayaan atau status, tapi berhaji adalah dalam rangka mencukupkan Rukun Islam kelima meskipun dalam salah satu syaratnya adalah mampu lahir dan batin. Berhaji adalah memenuhi panggilan Allah ke Baitullah di Tanah Suci. Untuk merenungkan esensi dan substansi haji di tengah simbolitas dan formalitas syarat-rukunnya.
Diharapkan, dengan refleksi yang mendalam makna di balik semua itu, jamaah haji akan menemukan sebuah kekuatan dalam proses perubahan diri menuju terbentuknya kesalehan ritual dan sosial untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.***