Jumat, 29 Maret 2024 | MasjidRaya.comTentang Kami | Kontak Kami
MasjidRaya.commedia silaturahmi umat
Dakwah
Telaah

Pondasi Cinta

Senin, 28 Maret 2022
Oleh: HD Sutarjan
Dok.Pri

MasjidRaya.com - Tidak ada cinta kecuali cinta yang satu! Tidak ada cinta hakiki kecuali didasari atas cinta kepada Allah. Kita mencintai orang tua atas dasar perintah Allah, kita menyayangi dan mencintai istri/suami kita atas dasar perintah dari Allah, dan kita menyayangi sesama juga atas dasar perintah Allah.

Jika kita mencintai Allah terlebih dahulu, maka kita akan mengamalkan segala perintahnya, termasuk kepada siapa dan bagaimana kita mencintai. Hubungan kekeluargaan dan kekerabatan maupun hubungan antarsesama tidak akan pernah lepas dari perasaan cinta dan kasih sayang. Hanya saja cinta dan kasih sayang seperti apa yang dapat menuntun kita kepada keikhlasan, dan cinta kasih sayang model apa yang Allah ridhoi?

Mencintai orang tua karena tuntutan status –sebagaimana seorang anak yang harus mencintai orang tua– maka cinta itu tidak akan dapat mengantarkan kita kepada keikhlasan dan akan selalu berkurang dengan perubahan status. Lihat saja di sekitar kita! Banyak anak terutama anak laki-laki, yang mencintai orang tuanya dan selalu memenuhi kebutuhan mereka, akan tetapi itu semua berkurang bahkan tidak lagi dilakukannya setelah dia menikah.

Pekerjaan dan keluarga “baru” telah menyibukkannya dari berbakti kepada orang tua. Apakah berbakti kepada orang tua itu ada batas waktunya? Apakah membantu dan memenuhi kebutuhan mereka hanya karena status kita sebagai anak? Jika demikian, cinta kita bukanlah cinta yang didasari oleh iman kita kepada Allah. Bukan atas dasar cinta yang satu, cinta Allah. Jika cinta kita benar-benar dilandasi cinta kepada Allah, pastilah kita akan melakukan sesuai yang Allah perintahkan.

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS Al-Israa’: 24).

Apakah perintah Allah di atas terdapat pembatasan status? Apakah Allah memerintahkan kita hanya untuk mendoakan orang tua saja? Tidak! Karena cinta dan kasih sayang bukanlah sekadar pengakuan dan ucapan, akan tetapi lebih kepada bukti dan tindakan. Sikap kita kepada mereka adalah bukti kasih sayang kita kepada mereka.

Begitu juga cinta kepada suami atau istri. Jika kita menikah hanya bermodalkan kata “aku cinta kamu”, maka jangan harap cinta itu akan tetap membekas pada kehidupan kita setelah menikah. Banyak dari pasangan suami istri mengeluh bahwa cinta mereka tidak lagi sama sebagaimana cinta mereka pada awal-awal pernikahan. Karena sesungguhnya, tidak ada cinta yang sama kecuali cinta yang didasari tanggung jawab, dan tidak ada cinta yang hakiki kecuali yang bermula dari cinta kepada Allah.

Maka, sebelum semuanya terlambat, ubahlah dasar cinta kita yang dahulu karena nafsu dan tuntutan status menjadi cinta yang didasari karena iman dan cinta kepada Allah. Karena hanya cinta inilah yang tidak terikat dengan waktu dan abadi, dan tidak akan berkurang sedikitpun walau digerus waktu. Cinta yang akan menjadikan kita selalu bersama dengan orang-orang yang kita cintai baik di dunia maupun di akhirat.***


KATA KUNCI:

BAGIKAN
BERI KOMENTAR