InspirasiMRB - Pada suatu hari Injili Chavush mengurus perkara ke pengadilan; ia pergi ke tempat itu mengendarai kudanya yang sangat tampan. Pak Hakim mengagumi kuda itu dan sangat ingin memiliki kuda Injili tersebut. Ia pun kemudian mengutus pembantunya untuk memberi tahu Injili Chavush bahwa perkaranya akan berjalan lancar jika ia mau menyerahkan kudanya itu kepada hakim. Pak Hakim tidak tahu bahwa waktu itu Injili Chavush kebetulan merupakan salah seorang kesayangan Sultan, dan memiliki pengaruh besar di istana.
Mendengar permintaan hakim itu, Injili sangat marah, namun ia bisa mengendalikan diri. Ia langsung pergi ke istana dan memohon kepada Sultan agar hakim yang curang itu segera dicopot dari kedudukannya. Sultan segera saja mengirimkan surat pemecatan hakim tersebut, tanpa sama sekali menyebutkan sebab-musababnya.
Beberapa hari kemudian bekas hakim itu tampak duduk di sebuah warung kopi bersama kawan-kawannya. Kebetulan sekali Injili Chavush juga ada di warung tersebut. Injili dengan tenang dan cermat mendengarkan apa yang dibicarakan bekas hakim dan kawan-kawannya itu. "Ada yang mendepakku, tetapi aku tidak tahu siapa."
Segera Injili menyahut, "Yang mendepak itu kuda saya, Tuan. Bukan siapa-siapa, yang mendepak Tuan itu kuda saya!"* nun/"Humor Sufi" - MasjidRaya.com
