Minggu, 4 Juni 2023 | MasjidRaya.comTentang Kami | Kontak Kami
MasjidRaya.commedia silaturahmi umat
Mimbar
KH Cholil Nafis

Keutamaan Puasa Arafah dan Tarwiyah di Bulan Zulhijjah

Rabu, 30 Agustus 2017
IST.
KETUA Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis.*

MRB – Umat Islam diingatkan tentang keutamaan di sepersepuluh Bulan Zulhijjah. Salah satunya keutamaan puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengatakan, "Kita oleh Allah SWT diberi keutamaan-keutamaan di Bulan Zulhijjah dan jumlah sebenarnya hanya Allah yang tahu”.

Dikutip dari Republika.co.id, Selasa (29/8/2017), Kiai Cholil menjelaskan, puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah, yakni pada saat diberlangsungkannya wukuf di Padang Arafah tanggal 9 Zulhijah oleh para jamaah haji. Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Zulhijjah.

Keutamaan puasa Arafah, lanjut Kiai Cholil, tertuang dalam riwayat dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR. Muslim).

Umat Islam yang melakukan ibadah puasa Arafah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. "Puasa di hari Arafah diampuni dosa yang lalu dan dosa yang akan datang. Jadi, yang lalu yang sudah dilakukan kita diampuni, yang belum dilakukan Allah sudah mengampuni lebih dulu," jelasnya.

Kiai Cholil mengatakan, umat Islam sangat membutuhkan pengampunan dari Allah. Karena itu, sudah seharusnya umat Islam berpuasa Arafah dan Tarwiyah di Bulan Zulhijjah yang ditetapkan Allah sebagai salah satu bulan yang baik.

Puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan dilaksanakan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh jamaah haji sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci. Hari-hari pada sepersepuluh Bulan Zulhijjah memang merupakan hari-hari yang istimewa.

"Jadi ada waktu-waktu di mana Allah memotivasi kita dengan cara-Nya, bagaimana kita mendekati Allah. Jadi tidak ada yang lebih besar bagi kita adalah pengampunan, maka ada maghfiroh ada afwun. Kalau maghfiroh itu diampuni oleh Allah dan catatan pun tidak ada. Kalau afwun catatannya bada tapi oleh Allah tidak disiksa," kata Kiai Cholil.* ati –MasjidRaya.com


KATA KUNCI:

BAGIKAN
BERI KOMENTAR