Ibrah
Perjalanan Takdir
MasjidRaya - Pada suatu hari seorang suami istri sedang makan bersama di rumahnya. Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk oleh seorang pengemis. Melihat keadaan si pengemis itu, si istri merasa terharu dan dia bermaksud hendak memberikan sesuatu. Tetapi sebelumnya dia bertanya terlebih dahulu kepada suaminya, "Wahai suamiku, bolehkan aku memberikan makanan kepada pengemis itu?"
Tetapi suaminya dengan suara lantang dan kasar menjawab, "Tidak usah! Usir saja dia, dan tutup kembali pintunya!"
Pada suatu hari yang naas perdagangan lelaki ini jatuh bangkrut dan menderita banyak hutang. Rumah tangganya pun berantakan sehingga terjadilah perceraian.
Tak lama setelah itu bekas istrinya ini menikah lagi dengan seorang pedagang di kota. Pada suatu hari ketika ia sedang makan dengan suaminya, tiba-tiba ia mendengar pintu rumahnya diketuk orang. Setelah pintu dibuka ternyata tamu tak diundang itu adalah seorang pengemis yang sangat mengharukan hati wanita itu. Maka wanita itu berkata kepada suaminya. "Wahai suamiku, bolehkah aku memberikan sesuatu kepada pengemis ini?" Suaminya menjawab, "Berilah makan pengemis itu!"
Setelah memberi makan kepada pengemis itu, istrinya masuk ke dalam rumah sambil menangis. Suaminya dengan perasaan heran bertanya kepadanya, "Mengapa engkau menangis? Apakah engkau menangis karena aku menyuruhmu memberikan daging ayam kepada pengemis itu?"
Wanita itu menggeleng halus, lalu berkata dengan nada sedih dan sambil terisak menahan tangis. "Wahai suamiku, aku sedih dengan perjalanan takdir yang sungguh menakjubkan hatiku. Tahukah engkau siapa pengemis yang ada di luar itu? Dia adalah suamiku yang pertama dahulu."
Mendengar keterangan istrinya demikian, sang suami sedikit terkejut, tapi segera ia balik bertanya, "Dan engkau, tahukah siapa aku yang kini menjadi suamimu ini? Aku adalah pengemis yang dulu diusirnya!"* abu ainun/"Hiburan Orang Mukmin" - masjidraya.com